Selasa, 27 Desember 2011

PESANTREN BERDUKA

Rusak parah
Sebuah Perjalanan

Tangis keluarga pecah saat jenazah tiba di sebuah rumah di dusun Krajan, Desa Tampung, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. Almarhum Mohammad Tontowi (50) wafat setelah musibah kecelakaan menimpanya pada pukul 13.45 WIB Senin (26/12/2011) di ruas Jl. Pattimura, Bangil. Pria yang sehari-hari mengabdi sebagai petugas keamanan di Pesantren Persis Putri Bangil mengembuskan nafasnya yang terakhir saat petugas medis dan sejumlah keluarga bersiap merujuknya ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

Berdasarkan penuturan warga, korban dari arah timur hendak menyeberang . Honda Beat yang dikendarai sudah menyalakan lampu isyarat sebelah kanan. Namun sebuah motor yang diduga berkecepatan tinggi menyenggol sisi kiri motor korban. Lantaran benturan itu korban terjatuh ke sisi kanan. Sementara itu dari arah berlawanan sebuah truk tak kuasa menghindar lantaran jarak terlalu dekat. Korban pun tertabrak truk tersebut.

Saat di UGD
Seorang pengendara motor lain yang kebetulan melintas nampaknya mengenali korban. Mantan Lurah Tampung itu langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Islam Masyithoh, Bangil. Korban masih sadar dan berkomunikasi dengan lancar. Tiba di UGD (Unit Gawat Darurat), korban mendapat perawatan. Diketahui luka korban cukup parah. Lutut kanan pecah, pergelangan tangan kanan patah, dan sejumlah luka lain di pelipis, paha, dan dada.

Setelah mendapat penangan medis di ruang UGD, ayah dari Azmiyah (santriwati kelas 5), langsung diperiksa di ruang Radiologi. Hasil foto sinar X menunjukkan ada dua titik mencurigakan di bagian dada. Usai menjalani pemeriksaan radiologi sejumlah keluarga berdatangan. Termasuk Istri dan putrinya yang masih belajar di Pesantren putri turut menemani di rumah sakit.

Usai visum di Ruang Jenazah RSUD Bangil
Namun Allah 'Azza wa Jalla telah memanggilnya untuk pergi selamanya. Pria yang akrab disapa Cak Ton meninggalkan seorang istri, 2 putra, dan seorang anak perempuan. Semasa hidupnya beliau dikenal pribadi yang suka membantu sesama. Termasuk keberangkatannya siang itu untuk bertugas sembari membawa sejumlah uang hasil penjualan panen padinya untuk infaq di sebuah mushalla. Hal itu diketahui dari penuturan perawat di RSI Masyithoh saat berada di ruang rontgen. Cak Ton berpesan agar sejumlah uangnya diserahkan ke ta'mir mushalla. Namun saat keluarga mencari, diduga uang itu raib saat masih di TKP. Terbukti keluarga hanya menerima sebuah dompet kosong dari petugas kepolisian.

Sore jenazah dibawa ke RSUD Bangil untuk mendapat visum. Setelah dilakukan pengecekan terhadap jasad Cak Ton, petugas ruang jenazah RSUD melakukan pembersihan luka. Sesaat kemudian Ustadz Salam Russyad mensucikan jenazah dibantu salah seorang anggota keluarganya. Tepat adzan maghrib jenazah mulai disucikan. Menjelang Isya, mobil ambulan mengantar ke rumahnya di desa Tampung, Rembang, Pasuruan.



Shalat jenazah pada Selasa pagi (27/12/2011).

Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahnya. Menempatkannya diantara hamba-hamba-Nya yang muttaqin. Amien.

1 komentar:

  1. Kemana kawan-kawan kok kagak ada yang mampir kemnari, promosikan donng

    BalasHapus

.