Selasa, 27 Desember 2011

PESANTREN BERDUKA

Rusak parah
Sebuah Perjalanan

Tangis keluarga pecah saat jenazah tiba di sebuah rumah di dusun Krajan, Desa Tampung, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. Almarhum Mohammad Tontowi (50) wafat setelah musibah kecelakaan menimpanya pada pukul 13.45 WIB Senin (26/12/2011) di ruas Jl. Pattimura, Bangil. Pria yang sehari-hari mengabdi sebagai petugas keamanan di Pesantren Persis Putri Bangil mengembuskan nafasnya yang terakhir saat petugas medis dan sejumlah keluarga bersiap merujuknya ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

Berdasarkan penuturan warga, korban dari arah timur hendak menyeberang . Honda Beat yang dikendarai sudah menyalakan lampu isyarat sebelah kanan. Namun sebuah motor yang diduga berkecepatan tinggi menyenggol sisi kiri motor korban. Lantaran benturan itu korban terjatuh ke sisi kanan. Sementara itu dari arah berlawanan sebuah truk tak kuasa menghindar lantaran jarak terlalu dekat. Korban pun tertabrak truk tersebut.

Saat di UGD
Seorang pengendara motor lain yang kebetulan melintas nampaknya mengenali korban. Mantan Lurah Tampung itu langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Islam Masyithoh, Bangil. Korban masih sadar dan berkomunikasi dengan lancar. Tiba di UGD (Unit Gawat Darurat), korban mendapat perawatan. Diketahui luka korban cukup parah. Lutut kanan pecah, pergelangan tangan kanan patah, dan sejumlah luka lain di pelipis, paha, dan dada.

Setelah mendapat penangan medis di ruang UGD, ayah dari Azmiyah (santriwati kelas 5), langsung diperiksa di ruang Radiologi. Hasil foto sinar X menunjukkan ada dua titik mencurigakan di bagian dada. Usai menjalani pemeriksaan radiologi sejumlah keluarga berdatangan. Termasuk Istri dan putrinya yang masih belajar di Pesantren putri turut menemani di rumah sakit.

Usai visum di Ruang Jenazah RSUD Bangil
Namun Allah 'Azza wa Jalla telah memanggilnya untuk pergi selamanya. Pria yang akrab disapa Cak Ton meninggalkan seorang istri, 2 putra, dan seorang anak perempuan. Semasa hidupnya beliau dikenal pribadi yang suka membantu sesama. Termasuk keberangkatannya siang itu untuk bertugas sembari membawa sejumlah uang hasil penjualan panen padinya untuk infaq di sebuah mushalla. Hal itu diketahui dari penuturan perawat di RSI Masyithoh saat berada di ruang rontgen. Cak Ton berpesan agar sejumlah uangnya diserahkan ke ta'mir mushalla. Namun saat keluarga mencari, diduga uang itu raib saat masih di TKP. Terbukti keluarga hanya menerima sebuah dompet kosong dari petugas kepolisian.

Sore jenazah dibawa ke RSUD Bangil untuk mendapat visum. Setelah dilakukan pengecekan terhadap jasad Cak Ton, petugas ruang jenazah RSUD melakukan pembersihan luka. Sesaat kemudian Ustadz Salam Russyad mensucikan jenazah dibantu salah seorang anggota keluarganya. Tepat adzan maghrib jenazah mulai disucikan. Menjelang Isya, mobil ambulan mengantar ke rumahnya di desa Tampung, Rembang, Pasuruan.



Shalat jenazah pada Selasa pagi (27/12/2011).

Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahnya. Menempatkannya diantara hamba-hamba-Nya yang muttaqin. Amien.

Senin, 26 Desember 2011

PEMBANGUNAN MENYELURUH

Maket Pembangunan
MAKET PEMBANGUNAN PESANTREN PUTRA

Saat ini di Pesantren Persis Putra yang dahulu terdiri dari sejumlah blok ruang-ruang kamar menyisakan 1 blok kamar di sisi utara. Jumlah kamar ada 24 ruang yang masing-masing ruang berkapasitas maksimal 12 orang.
Dalam gambaran maket dekade 90-an ruang asrama di sisi utara itu memang sudah masuk dalam rancangan matang pembangunan. Sejumlah bangunan yang telah terwujud diantaranya adalah rumah asatidz yang menempati lokal kelas Ma'had 'Aly pada tahun-tahun 90-an. Rumah asatidz atau dalam maket disebutkan perumahan guru tepat berada di sebelah barat ruang makan. Di atas ruang makan itu ada sebuah ruang cukup luas yang dimanfaatkan sebagai aula.

Termasuk pemanfaatan aula adalah untuk lapangan bulu tangkis. Di sisi selatan dari perumahan ustadz masih berdiri rumah yang dahulu ditempati Ustadz Hud Abdullah Musa. Saat ini rumah tersebut dihuni oleh salah satu putra Ustadz Abdul Qadir Hassan, Rifqi AQ.

Di sebelah timur rumah tersebut berdiri dengan cukup kokoh masjid yang pembangunan awalnya pada masa kepemimpinan Ustadz Hud Abdullah Musa. Atas sejumlah bantuan muhsinin dan sebuah yayasan dari Kuwait masjid tersebut resmi digunakan pada tahun 2002. (Mohon jika ada kekeliruan tahun untuk dapat diluruskan). Di bawah masjid terdapat ruang yang sedianya dimanfaatkan untuk aktivitas administratif. Namun karena satu dan lain hal ruang tersebut meski pernah dimanfaatkan untuk perpustakaan saat ini belum berfungsi dengan maksimal.


Sejumlah lokal bangunan yang saat ini berdiri di lingkungan Pesantren Persis Putra sudah sesuai dengan Maket Pembangunan. Harapan ke depan bangunan fisik yang ada dapat kiranya memberikan faedah yang besar bagi kejayaan Islam dan ummatnya. Memberikan arti positif bagi pendidikan karakter muslim di lembaga yang telah dirintis dengan pengorbanan para pendahulu. Semoga insan-insan beriman mampu memberikan usaha yang terbaik dalam segala kapasitas dan kewenangannya secara tulus karena Allah 'Azza wa Jalla.

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN

Active Board di Lab. Komputer Putra
Dalam belajar mengajar hal yang terpenting adalah proses, karena proses inilah yang menentukan tujuan belajar akan tercapai atau tidak tercapai. Ketercapaian dalam proses belajar mengajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut baik yang menyangkut perubahan bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Dalam proses belajar mengajar ada banyak faktor yang mempengaruhi tercapainaya tujuan pembelajaranmedia pembelajaran. Pada kenyataannnya, apa yang terjadi dalam pembelajaran seringkali terjadi proses pengajaran berjalan dan berlangsung tidak efektif. Banyak waktu, tenaga dan biaya yang terbuang sia-sia sedangkan tujuan belajar tidak dapat tercapai bahkan terjadi noises dalam komunikasi antara pengajar dan pelajar. Hal tersebut diatas masih sering dijumpai pada proses pembelajaran selama ini. diantaranya pendidik, peserta didik, lingkungan, metode/teknik serta
Dengan adanya media pembelajaran maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai media pembelajaran. Dengan tersedianya media pembelajaran, guru pendidik dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan dipakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara peserta didik. Bahkan alat/media pembelajaran ini selanjutnya dapat membantu guru membawa dunia luar ke dalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan asing (remote) sifatnya menjadi konkrit dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Bila alat/media pembelajaran ini dapat di fungsikan secara tepat dan proforsional, maka proses pembelajaran akan dapat berjalan efektif.
Dalam pembelajaran, alat atau media pendidikan jelas diperlukan. Sebab alat/ media pembelajaran ini memiliki peranan yang besar dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
Kegunaan media pembelajaran  dalam proses belajar mengajar diantaranya;
1.  Media Pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan supaya tidak terlalu verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau hanya kata lisan)
2.  Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, misalnya;
  • objek yang terlalu besar – bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model.
  • objek yang kecil – dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar.
  • gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.
  • kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, atau foto.
  • objek yang terlalu kompleks, dapat disajikan dengan model, diagram atau melalui program komputer animasi.
  • Active Board bantuan Kemenag RI
  • konsep yang terlalu luas (gempa bumi, gunung beapi, iklim, planet dan lain-lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, gambar dan lain-lain.
3.  Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk;
  • menimbulkan motivasi belajar
  • memungkinkan interaksi langsung antara anak didik dengan lingkungan secara seperti senyatanya.
  • memungkinkan peserta didik belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
4. Dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda diantara peserta didik, sementara kurikulum dan materi pelajaran di tentukan sama untuk semua peserta didik.hal ini dapat diatasi dengan media pendidikan yaitu;
  • memberikan perangsang yang sama
  • mempersamakan pengalaman
  • menimbulkan persepsi yang sama
Sementara itu Abu Bakar Muhammad, berpendapat bahwa kegunan alat/ media pembelajaran itu antara lain adalah 1) mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelas materi pelajaran yang sulit, 2) mampu mempermuda pemahaman dan menjadikan pelajaran lebih hidup dan menarik, 3) merangsang anak untuk bekerja dan menggerakkan naluri kecintaan menelaah (belajar) dan menimbulkan kemauan keras untuk mempelajarai sesuatu, 4) membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat, memperhatikan dan memikirkan suatu pelajaran serta, 5) menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan) mempertajam indera, melatihnya, memperluas perasaan dan kecepatan dalam belajar.
Perangkat pendukung active board
Dengan demikian, apabila pembelajaran memanfaatkan lingkungan sebagai  alat/ media pembelajaranproses belajar mengajar maka peserta didik akan memiliki pemahaman yang bagus tentang materi yang didapatkan, sehingga besar kemunkinan dengan memperhatikan alat/ media pengajaran itu tujuan pembelajaran akan tercapai dengan efektif dan efisien. Variasi dalam pembelajaran dengan menjadikan lingkungan sebagai media belajar menyenangakan akan mendukung pelajaran yang tidak membosankan bahkan menjadikan belajar semakin efektif. (Sumber: http://belajarpsikologi.com/pentingnya-media-dalam-pembelajaran/)


Minggu, 25 Desember 2011

PEMBELAJARAN KREATIF DAN MENYENANGKAN

Internet Corner
Pembelajaran kreatif dan menyenangkan perlu digemarkan. Hal ini dilandasi oleh kebutuhan piskologis anak dan memberikan ruang kreatif untuk merasakan pengalaman baru dan menantang. Hal ini bertujuan agar proses pemahaman berjalan sesuai dengan kebutuhan mereka. Rasa memiliki apa yang mereka lakukan di dalam kelas juga bagian yang cukup urgen dalam menentukan kualitas pemahaman santri.

Tidak cukup dengan petuah-petuah bijak yang setiap saat mereka dengar. Ceramah, pidato, atau nasehat verbal belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap semangat menuntut ilmu santri. Lemahnya pemahaman mungkin saja dilatari oleh adanya ketidakmampuan sang guru dalam menyajikan materi secara baik.

Karena itu perlu ada proses kreatif para guru dalam menyajikan materi-materi pembelajaran. Salah satu contohnya adalah cara penugasan. Di sebuah kelas yang terjangkau sinyal internet seorang guru bisa memfasilitasi santri untuk browsing materi. Dikerjakan secara berkelompok santri membuat laporan ilmiah, rangkuman materi, atau poster ilmiah.
Tafa'ul (Team Work)
Mereka akan melakukan yang namanya proses kerjasama dengan temannya. Santri juga akan mengalami proses kreatif dengan alat dan bahan yang tersedia apa adanya. Semua berbaur untuk sebuah penyelesaian tugas pada jam pelajaran efektif. Jikalau tidak bisa selesai, kegiatan bisa dilanjutkan di kamar. Dimensi komunikasi dalam sebuah kelompok juga bisa dirasakan manfaatnya.


Dari sebuah metode sederhana ini diharapkan bisa menginspirasi semua untuk bisa melakukan hal yang lebih dari sekadar belajar mengajar. Diperlukan proses kreatif untuk memajukan pendidikan ummat. Wallahu a'lam.

Kamis, 22 Desember 2011

SANTRI JUARA II BAHASA INGGRIS

Peserta Lomba Mapel 2011
SANTRI JUARA II BAHASA INGGRIS

.
Pada Rabu (21/12/2011) bertempat di MA Darut Taqwa Sengonagung, Purwosari, Pasuruan, sejumlah pelajar tingkat MI, MTs, dan MA se-Kabupaten Pasuruan mengikuti Lomba Mata Pelajaran. Dalam ajang kompetisi kognitif yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan melalui Sub Bidang Perguruan Agama Islam (Pergurag) sejumlah santri putri Pesantren Persis Bangil turut berpartisipasi.
Acara yang dilaksanakan sejak pukul 9 pagi ini mengagendakan sejumlah bidang studi yang dilombakan. Mata lomba yang diselenggarakan adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, Matematika, dan IPA, serta Bahasa Arab. 
Mudir Pesantren, Luthfie Abdullah Ismail, Lc dan Kepala MA Persis 2 Bangil, Drs. Masyhudi, M.Pd. I., mendukung keikutsertaan 6 santri dalam kompetisi ini. Even ini meski berskala lokal kabupaten diharapkan mampu menjadi motivasi dan pengalaman berharga bagi santri kita.
Seyogyanya pesantren mengirimkan peserta putra. Namun karena satu dan lain hal tahun ini partisipasi putra absen. Peserta putri yang diikutkan lomba dimaksud adalah Nakhmah Ahsin Lathif (Bahasa Inggris), Khalida Khairina (IPS), Hilda Sakinah (Bahasa Indonesia), Yeni Juliani (Bahasa Arab) Wahidah Indah Ayu S. (IPA), dan Faridah Nur Afifah (Matematika).
Lomba dengan teknis menjawab sejumlah soal pilihan ganda itu total diikuti lebih kurang 400 peserta dari berbagai tingkatan. Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah se-Kabupaten Pasuruan beradu kemampuan kognitif murid-muridnya. Lomba yang dilaksanakan dalam 2 babak itu menyisakan 1 orang peserta utusan pesantren Persis Bangil yang masuk 6 besar Kelompok Bidang Studi Bahasa Inggris.
Atas nama Nakhmah Ahsin Lathif asal MA Persis 2 Bangil menempati peringkat ke 2 babak pertama. Selanjutnya pada babak kedua tingkat kesulitan soal agaknya bertambah. Dan syukur alhamdulillah, santri kita berhasil meraih peringkat ke-2 dalam babak penentuan juara ini. Prestasi ini tentu memberikan sumbangan bagi Pesantren Persis Bangil di tingkat Kabupaten Pasuruan. Semoga di tahun-tahun akan datang semakin banyak prestasi yang diraih santri kita. Wallahu a’lam bish-shawab.

Senin, 19 Desember 2011

WORKSHOP PENULISAN RISALAH


Workshop Penulisan Risalah

Workshop Penulisan Risalah Ilmiah diikuti sekitar 60-an santri kelas VI pesantren Persis Putri Bangil. Senin malam (19/12/2011) Ustadz Fatahillah, MA menyampaikan pelatihan singkat metode penulisan risalah. Bertempat di halaman kantor putri acara yang dimulai sekitar pukul 20.30 berlangsung cukup lancar. 

Kegiatan ini sedianya akan dilaksanakan di perpustakaan. Namun karena lokasi perpus dimanfaatkan santri kelas 1, 2, 3, dan Takhashus, maka dialihkan ke teras kantor. Santri terlihat nyaman meski beralas seadanya. Sebagian duduk di kursi, sebagian lainnya rela melantai.

Dalam uraiannya, Ustadz asli Surabaya ini menyatakan bahwa risalah ilmiah ini mengarah pada solusi atau menjelaskan sesuatu yang belum jelas. “Contoh menjelaskan yang belum jelas adalah bagaimana hukum wanita mengkonsumsi pil penunda haid”, urainya. Dalam kesempatan itu pula mantan Kepala Madrasah Tsanawiyah Persis 1 menjelaskan aspek yang harus ditekankan dalam penelitian adalah kemampuan mengolah informasi untuk diambil sebuah kesimpulan.

Meski workshop ini dirasa sangat singkat, sejumlah santri merasakan manfaat atas penjelasan dari Ustadz yang menyelesaikan pasca sarjananya di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Atas kegiatan ini diharapkan santri mampu mendapatkan pemahaman dasar tentang metode penelitian ilmiah. Supaya tradisi menulis yang diwariskan para ulama terdahulu dapat diikuti para pelanjut dakwah Islam. Generasi muda Islam semakin teguh pendirian dalam Islam.

Jumat, 09 Desember 2011

AGENDA SEMESTER GANJIL

Ujian semester ganjil Tahun Pelajaran 2011-2012 untuk tingkat Aliyah tengah berlangsung. Menurut jadwal akan berakhir pada hari Selasa, 13 Desember 2011. Sementara untuk tingkat Tsanawiyah baru akan dimulai pada Senin, 12 Desember 2011. Bersamaan dengan awal ujian semester tingkat tsanawiyah, santri takhasus akan memulai agenda ujian daur. Ujian daur pertama ini akan dilaksanakan secara terpisah. Nantinya akan dilanjutkan pada saat ujian daur serentak pekan ketiga Januari 2012.

Mujaahid Da'wah
Setelah ujian semester ganjil maupun daur awal ada sejumlah hari libur tidak ada kegiatan belajar mengajar. Untuk agenda pasca daur insha Allah akan diadakan kegiatan di pesantren. Momen yang tepat untuk menjalin komunikasi santri dengan segenap asatidz dan pengurus dalam suasana santai. Silaturahim diluar jam belajar. Membangun kedekatan emosional. Menjadikan mereka sahabat terbaik sepanjang masa.

Diantara agenda informal yang direncanakan adalah kegiatan perlombaan yang terkait dengan kecakapan ilmiah maupun keahlian bidang tertentu. Life skill yang beberapa waktu lalu diharapkan para wali santri bisa difasilitasi, maka agenda ini menjadi salah satu jawabannya. Rancangan berupa draft kegiatan dalam waktu dekat insha Allah akan segera dirapatkan bersama. Semoga agenda ini dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. Amien.

Selasa, 06 Desember 2011

BUKA PUASA BERSAMA

Buka Puasa Bersama di Asrama Pesantren Persis Putra
Puasa sebagai ibadah sunnah mengandung pembelajaran kesabaran. Selain melatih kesabaran, santri juga mampu meningkatkan rasa persaudaraan diantara mereka. Melalui kegiatan Sahur dan Buka Puasa Bersama (Buber) santri nampak ceria dan penuh kebersamaan.

Wajah mereka diliputi kegembiraan saat detik-detik menjelang azan maghrib. Sebungkus es buah menjadi hidangan buka puasa bersama. Memanfaatkan lapang futsal (d.h. mushalla asrama) santri duduk berjajar rapi dalam suasana kebersamaan.

Identitas muslim adalah bersaudara benar-benar terwujud dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kadang perselisihan dan problem pergaulan remaja harus berujung dengan kontak fisik. Dengan mengasah rasa kebersamaan dan latihan kesabaran melalui puasa sunnah bersama persoalan tersebut berangsur dapat diatasi. Mereka mampu memahami dan menyadari hakikat kemuslimannya. Muslim harus senantiasa menjaga hak-hak muslim lain. Maknanya ia harus menunaikan kewajiban-kewajiban dirinya terhadap muslim lainnya. Faidza faraghta fanshab wa ilaa rabbika farghab.

APEL PAGI

Apel Pagi Santri
Pukul 6.40 WIB sebagain santri sudah terlihat bersiap meninggalkan kamar. Sebagian sudah berada di lapangan. Pagi itu santri akan mengikuti apel santri. Apel yang dimulai sejak pukul 6.45 WIB dipimpin oleh Ketua P3P, Insan Taris Aufar (Jakarta).

Hari Sabtu sebagai permulaan hari efektif setelah libur hari Jumat, apel pagi diisi dengan nasehat singkat dari Pembina Apel dari kalangan asatidz dan pengurus. Selain hari sabtu, nasehat dilakukan internal santri sendiri. Hal ini bertujuan memberikan kesempatan kepada santri untuk aktif mengelola waktu dan kegiatan secara mandiri.

Latihan kemandirian dan kedisiplinan ini sudah diawali pasca kegiatan Mukhayyam Pertama Tahun 2008. Kegaiatan mukhayyam itu sendiri diarahkan menjadi kegiatan rutin minimal satu tahun sekali setelah ujian kenaikan kelas. Hal ini dimaksudkan agar santri bisa menikmati penyegaran di alam bebas, refreshing, dan mendapat pengalaman berorganisasi. Semoga mendapat ridha-Nya selalu. Faidza faraghta fanshab wa ilaa rabbika farghab.

DISKUSI KECIL

Ustadz Aliga Ramli, Lc
Sejumlah santri usai pelajaran masih bergerombol. Rasa ingin tahu yang ada dalam dirinya membuat sejumlah pertanyaan harus dijawab di luar kelas. Seperti beberapa waktu lalu saat mata pelajaran tafsir disampaikan Ustadz Aliga Ramli. Pertanyaan yang belum terjawab sementara jam belajar sudah kelar mengharuskan langkah Ustadz Aliga Ramli tertahan beberapa saat.

Keadaan ini sebuah pemandangan yang lazim terjadi. Beberapa asatidz yang memberikan materi-materi aktual, analisa tajam, dan ulasan menarik, membuat rasa ingin tahu para santri semakin tinggi. Asatidz mampu mengembangkan proses belajar mengajar menjadi diskusi kecil yang sering terjadi.

Salah satu poin dalam pola pendidikan semacam ini adalah memberikan ruang seluas-luasnya bagi santri untuk menelisik argumen sedetil-detilnya. Sehingga pemahaman santri terhadap satu permasalahan bisa secara komprehensif, menyeluruh dan utuh. Santri juga bisa menambah wawasan dengan merujuk kepada sumber-sumber lain. Semoga bekal ilmu yang mereka peroleh selalu mendatangkan manfaat banyak bagi kehidupannya di dunia dan akhirat. Faidza faraghta fanshab wa ilaa rabbika farghab.

MELATIH KEPERCAYAAN DIRI

Ustadz M. Yusuf Shaleh dan Ach. Facruddin I.
Bulan Nopember lalu dua santri Pesantren Persis Putra mengikuti Lomba Pidato Tingkat MA Se-Kabupaten Pasuruan.  Muhammad Izuddin Al-Qassam Bahalwan salah satu wakil katagori Bahasa Indonesia tampil dengan penuh percaya diri. Di hadapan dewan juri dan sejumlah peserta lain ia membawakan tema yang cukup menarik. Tema bakti kepada orang tua, khususnya ibu diuraikan dengan cukup baik.
Bertempat di salah satu ruang kelas MA Al-Yasini, Pasuruan wakil kedua dari MA Persis 1 Bangil adalah Achmad Fachruddin Ibrahim. Menyampaikan dengan bahasa arab bukan hal yang terlalu sulit baginya. Minat terhadap bahasa memang sudah ia genggam sehingga semakin mantap dalam uraian pidato singkatnya.

M. Izuddin Al-Qassam dalam pidatonya.
Pengalaman mereka dalam memperoleh kepercayaan diri telah didapatkan. Keberanian tampil di hadapan publik memberikan arti cukup berharga dalam diri santri. Meski belum meraih penghargaan, partisipasi sebagai peserta adalah wujud melatih kepercayaan diri santri kita. Semoga bimbingan dan arahan para pengurus dan asatidz di masa yang akan datang mampu menorehkan prestasi yang semakin membanggakan. Faidza faraghta fanshab wa ilaa rabbika farghab.

Senin, 28 November 2011

JENJANG PENDIDIKAN DI PESANTREN PERSIS BANGIL

Ustadz A. Hassan
Sejak didirikan oleh A. Hassan bersama sejumlah koleganya  pada tahun 1936 Pesantren Persis tidak sepakat dengan dikotomi ilmu pengetahuan. Hal ini secara jelas tergambar dari mata pelajaran yang diajarkan di Pesantren Persis yang awalnya berada di Bandung. Seperti ilmu pendidikan, ilmu hayat, cosmografi, pengetahuan tentang agama-agama, ilmu kesehatan, tata negara, dan bahasa asing.


Kemudian enam puluh tahun kemudian, tepatnya pada 1996, setelah melalui segenap pertimbangan dan musyawarah, ditetapkan Pesantren menyelenggarakan jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Keputusan strategis yang salah satunya dilatari dorongan para wali santri merupakan nilai tambah bagi lulusan Pesantren Persis Bangil. Para alumni sejak itu lebih leluasa memantapkan dirinya untuk melanjutkan pendidikan di berbagai bidang dan disiplin ilmu. Tentunya pondasi keagamaan yang mereka dapatkan di Pesantren diharuskan mampu menjadi pilar utama dalam bidang apapun yang digelutinya. Selalu merujuk kepada dasar agama di dalam menjalankan aktivitasnya.

Saat ini Pesantren Persis Bangil menyelenggarakan pendidikan reguler bagi tamatan SD atau MI. Mereka akan masuk jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs). Jenjang MTs ini setingkat SMP akan ditempuh selama 3 tahun. Artinya jenjang MTs ditempuh dalam kelas 1, 2, dan 3. Selanjutnya dalam kenaikan kelas berikut santri masuk kelas 4. Sejak kelas 4 ini santri terhitung masuk jenjang Madrasah Aliyah (MA) yang ditempuh juga selama 3 tahun. Yaitu kelas 4, 5, dan 6. Karena itu, santri yang menamatkan hingga kelas 6 akan mendapatkan 3 ijazah sekaligus. Ijazah MTs, MA, dan Pesantren.

Sedangkan calon santri yang memiliki ijazah SMP atau MTs akan digembleng dalam program Takhasush. Program ini ditempuh  selama 1 tahun. Setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan selama 1 tahun, dapat dinyatakan masuk kelas 4. Artinya selama 1 tahun santri ditempa materi-materi diniyyah untuk dasar memasuki program reguler di kelas 4.

Untuk saat ini, Tahun Pendidikan 2011-2012 jenjang Madrasah Aliyah di Pesantren Persis Putri terdapat 2 jurusan, yaitu IPA dan IPS. Sementara di Pesantren Persis Putra untuk jenjang MA hanya ada 1 jurusan, yaitu IPA saja.

Sebagai informasi yang cukup penting berikut ini kami catatkan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN):
  1. MTs Persis 1 (Putra) NPSN : 20548761
  2. MA Persis 1 (Putra) NPSN: 20549869
  3. MTs Persis 2 (Putri) NPSN: 20548762
  4. MA Persis 2 (Putri) NPSN: 20549870 

Dalam pelaksanaan program pendidikan di Pesantren Persis Bangil secara struktural berada di bawah naungan Yayasan Pesantren Persatuan Islam Bangil. Duduk dalam jajaran Pembina Yayasan diantaranya adalah Prof. Dr. Zuhal Abdul Qadir, MSc., E. E. yang tidak lain adalah putra Ustadz Abdul Qadir Hassan. Dalam struktur Pengawas Yayasan terdapat nama : Ustadz Aliga Ramli, Lc., Ustadz Drs. Muhammad Triyono, dan Ustadzah Zuhriyah AQ. Sementara di dalam susunan Pengurus Yayasan diketuai oleh Ustadz Umar Fanani.

Mudir Pesantren Persis Bangil beserta jajarannya dalam struktur Yayasan adalah  sebagai Pelaksana Yayasan. Termasuk sejumlah kepala Madrasah yang masuk ruang lingkup Yayasan Pesantren Persatuan Islam (YPPI).

Ustadaz Luthfie AI
Jabatan Mudir saat ini diampu oleh Ustadz Luthfie Abdullah Ismail, Lc. Alumnus Institut Da'wah di Tripoli, Libya. Beliau juga tercatat sebagai salah satu anggota Dewan Hisbah Pimpinan Pusat Persatuan Islam Bandung.

Sementara itu pelaksana jenjang MTs dan MA diamanahkan kepada:
Ustadz Fatahillah, Lc sebagai Kepala Madrasah Tsanawiyah Persis 1 (Putra)
Ustadz Khoirus Shouma, S. Ag sebagai Kepala Madrasah Tsanawiyah Persis 2 (Putri)
Ustadz Bambang Priyono, S. Si sebagai Kepala Madrasah Aliyah Persis 1 (Putra)
Ustadz Drs. Masyhudi, M. Pd. sebagai Kepala Madrasah Aliyah Persis 2 (Putri)

Fatahillah, Lc.

Drs. Masyhudi, M. Pd. I
Khoirus Shouma, S. Ag
Bambang Priyono, S. Si


Kamis, 24 November 2011

SAMBUTAN MUDIR UNTUK BUKU TAHUNAN 2010


Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
                Menyandang status santri bukan sebuah kebetulan. Termasuk kalian yang nyantri di Pesantren Persis Bangil ini. Pesantren dengan usahanya memurnikan aqidah dan ibadahnya agar dijauhkan dari bid’ah yang sesat telah ditetapkan sebagai jalan yang harus kalian lewati. Maka, sadar atau tidak kalian adalah pilihan Allah SWT yang dituntut menimba pemahaman murni dari dua sumber kebenaran, Al-Quran dan As-Sunnah.
                Karena itu, konsekuensi ilmu yang telah dipelajari adalah dengan mengamalkannya. Tidak lebih dan tidak kurang, amalkan berdasar keaslian Al-Quran dan As-Sunnah. Lalu sampaikanlah walau satu ayat. Karena di pundak kalianlah tugas melanjutkan da’wah Islam. Sebagai umat yang menjaga keutuhan dua sumber kebenaran itu.
                Menukil pesan Rasulullah SAW dalam haji perpisahan, “Aku tinggalkan kepada kalian yang jika kalian berpegang teguh kepadanya maka tidak akan pernah tersesat selamanya (yaitu berpegang teguh) kepada Al-Quran dan Sunnah Nabi-Nya”. (HR. Al-Baihaqi)
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Bangil, Akhir Mei 2010
Luthfie Abdullah Ismail

Minggu, 13 November 2011

PERAN DAN HARAPAN FORUM WALI SANTRI

Sejak dibentuknya Forum Wali Santri pada 15 September 2011 yang lalu secara formal baru diadakan pertemuan kembali pada 3 Nopember 2011. Bertepatan dengan momen penjemputan libur Idul Adha. Pada kesempatan tersebut sejumlah Wali Santri berkumpul dan berdiskusi seputar peran dan harapan wali santri kepada Pesantren Persis Bangil.

Sebagaimana diungkapkan Ketua Forum Wali Santri, "Kita punya kontribusi kepada pesantren secara konkret. Demikian pula kita punya harapan bagi peningkatan kualitas out put santri. Ada semacam take and give, saling memahami antara peran dan harapan", ungkapnya kepada sejumlah wali santri.

Semangat khairun naas anfa'uhum linnaas diwujudkan dengan semangat kembali mengadakan pertemuan pada 9 Nopember 2011. Pada Forum Wali Santri ke-2 yang dilaksanakan sekitar pukul 16.35 WIB hadir sekitar 40 wali santri. Pihak Pesantren sebagai fasilitator pertemuan tersebut hadir Ustadz Bambang Priyono, S. Si (Kepala MA Persis 1 Bangil), Ustadzah Tajunnisa' Abdullah Musa (Ibu Asrama Putri), dan Ustadz Nur Adi Septanto (Tata Usaha Pesantren Persis Bangil).

Dalam forum itu para wali santri bersepakat untuk memberikan dukungan nyata bagi keberlangsungan proses pendidikan di Pesantren. Selain itu para wali juga mengharapkan dengan sepenuh hati akan perhatian yang lebih serius dalam pendidikan mental para santri. Tingkat perhatian terhadap Al-Quran harus ditingkatkan. Salah satu wali santri kelas 3 asal Denpasar juga mengharapkan peningkatan kualitas qiraah dan tahfidz selama masa pendidikan. Hal senada juga disampaikan wali santri asal Probolinggo yang putra-putrinya belajar di Pesantren Persis Bangil.

Pada kesempatan itu, Ketua menyatakan "Kita sampaikan usul dan saran ini kepada pesantren. Tentu kita sangat mengharapkan bahwa Pesantren ini terus meningkat. Semoga kita sebagai hamba pilihan Allah SWT untuk turut mendukung terselenggaranya pendidikan Al-Quran dan As-Sunnah", papar Dosen STAIN Pamekasan ini.

Di akhir pertemuan selain dibacakannya beberapa poin penting dalam pertemuan juga disampaikan pula harapan adanya perhatian Pesantren terhadap persoalan life skill santri. Sebab sebagai pelanjut dakwah Islam para wali santri memandang perlu adanya persiapan menghadapi tantangan kehidupan nyata. Agar kematangan ilmu secara pengetahuan (kognitif) diimbangi dengan kecakapan hidup bersosial. Hidup yang tidak saja bersinggungan dengan persoalan ibadah mahdhah, selain itu ada substansi pokok lain yaitu muamalah. Karena itu kecakpan hidup untuk survive di medan dakwah diperlukan latihan-latihan sederhana selama menempuh pendidikan di Pesantren Persis Bangil.

Demikian salah satu organ pendidikan yang perlu sama-sama diperhatikan. Karena dukungan dan kepercayaan wali santri terhadap Pesantren harus disikapi sebagai partner untuk ta'aruf, tafahum, dan tafa'ul dalam membangun generasi muslim yang berkarakter kuat. Harapannya kelak mereka di kehidupan nyata mampu membawa misi Islam di manapun berada. Di dunia apapun lapangan dan sepak terjangnya selalu memberikan kontribusi bagi Islam dan umatnya.

Rabu, 05 Oktober 2011

TUAN RUMAH EVEN NASIONAL

MUSYAWARAH KERJA NASIONAL PIMPINAN PUSAT PERSATUAN ISLAM
Bangil, 07 s.d. 09 Oktober 2011

Setidaknya ada dua acara pokok berskala nasional yang akan dihelat di Pesantren Persis Bangil. Pertama, Seminar Nasional dengan tema "Refleksi dan Reaktualisasi Pemikiran A.Hassan dalam Menjembatani Islam dan Kebangsaan" dan Musyawarah Kerja Nasional (Musykernas) Pimpinan Pusat PERSIS yang berkedudukan di Bandung. 

Gempita musykernas belum begitu dirasakan meski ketika tulisan ini dibuat tinggal hitungan 36 jam lagi sesuai manual acara. Atribut yang seharusnya sudah menghiasi jalan-jalan protokol di Bangil dan sejumlah spanduk maupun baliho belum juga terpasang. Menurut penuturan salah seorang panitia lokal hal itu disebabkan adanya keterlambatan panitia pusat mengirimkan atribut-atribut tersebut.

Selasa, 27 September 2011

TEKS SEJARAH

SALINAN TEKS
SEJARAH PESANTREN PERSIS BANGIL


Supaja ‘umum mengetahui tentang kedudukan PESANTREN “Persatuan Islam”, baiklah kami bentangkan sedikit riwajatnja dalam melalui beberapa rupa dan shifat masa.

PESANTREN PUTERA DI BANDUNG
         PESANTREN tersebut didirikan mula2 di Bandung atas desakan beberapa pemimpin dan ummat Islam, pada bulan 1 Dzulhidjdjah 1354 (Maret 1936), bertempat di Masdjid “Persatuan Islam” Djl Pangeran Sumedang.
         Pengurus2 dan guru-gurunja terdiri dari beberapa saudara yang ditaqdirkan Allah mesti berlaku “Lillah”.
         Diantaranja : Al-Ustadz A. HASSAN sebagai kepala dan guru PESANTREN, dan sdr. Moh. NATSIR sebagai penasehat dan guru.
         Tudjuan mendirikan PESANTREN itu ialah akan mengeluarkan muballighien jang sanggup menjiarkan, mengadjar, membela, dan mempertahankan Agama mereka, agama Islam, dimana sadja mereka berada.
         Peladjarannja, selain dari ‘ilmu-‘ilmu Agama, diadjarkan djuga ‘ilmu umum, seperti ‘ilmu pendidikan oleh sdr. M. Natsir dan technik oleh sdr. R. Abdulkadir (keluaran Sekolah Technik Bandung).
         Peladjar-peladjar diketika itu ada kl. 40 orang, dari beberapa daerah kepulauan Indonesia jg kebanjakannya dari luar tanah Djawa.
         Diantara 40 peladjar ini, ketika di Bandung djuga sebahagiannya telah dapat meninggalkan PESANTREN sebagai muballighien.

Kamis, 22 September 2011

FORUM WALI SANTRI

FORUM WALI SANTRI
Memulai Perbaikan Secara Komprehensif

Drs. Masyhur Abadi, M. Fil. I.
Pertemuan forum wali santri Kamis 15/9 yang lalu diwarnai dengan sejumlah usulan, kritik, dan saran. Bertempat di Aula A. Hassan forum yang pernah ada lalu vakum digagas kembali. Tidak lain tujuannya untuk memberikan wadah komunikasi wali santri. Karena harus dipahami posisi wali santri merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan. Tanpa adanya dukungan penuh para wali santri maka harapan sukses dunia pendidikan masih menjadi tanda tanya besar. Atas pemahaman ini dorongan untuk mengaktifkan komunikasi dengan wali santri semakin membulat.
Undangan pertemuan forum wali santri memang disebarkan melalui pesan singkat di selular baik manual maupun memanfaatkan pesan massal dari sebuah piranti lunak. Selain melalui pesan singkat undangan pertemuan juga disampaikan melalui edaran 'mendadak' pada saat wali santri mengantar putra-putrinya. Hal ini dilakukan karena gagasan mengaktifkan kembali forum wali santri muncul beberapa hari sebelum hari 'H'. Maka kesan dadakan dan di sana-sini banyak kelemahan dan kekurangan kami sadari betul. Namun prinsipnya agenda forum ini harus diwujudkan dahulu. Tinggal follow up yang harus mendapat perhatian serius.

Rabu, 07 September 2011

LIBUR USAI

MEMULAI AKTIVITAS AKADEMIK

Pertengahan September 2011 ini aktivitas di Pesantren Persis Bangil akan kembali di mulai. Seiring dengan persiapan proses pembelajaran, sejumlah perbaikan ringan telah dilakukan. Di asrama Pesantren Persis Putra perbaikan dilakukan dengan melakukan pengecatan sebagian tembok asrama dan masjid. Pengecatan ini terlaksana guna memberikan kenyamanan dan keindahan dalam asrama.
Disamping itu, program peremajaan komputer di laboratorium juga mendapat perhatian. Melalui anggaran yang telah dicanangkan pertahun, realisasi perbaikan sarana belajar memang mutlak dibutuhkan. Mudah-mudahan agenda ini terus mendapat dukungan dan perhatian bersama. Tentunya guna mewujudkan standar pendidikan yang memadai.

Jumat, 22 Juli 2011

PROGRAM 20 HARI

BULAN BAHASA ARAB

Hari-hari pertama Tahun Pelajaran 2011-2012 Pesantren meresmikan Program 20 Hari. Disebut program 20 hari karena hari efektif 'perdana' tahun pelajaran ini hanya 20 hari. Setelah melewati program tersebut santri menjalani masa liburan.
Program 20 Hari yang sudah dilaksanakan memuat sejumlah materi yang cukup padat. Baik kegiatan formal klasikal pun demikian kegiatan pendukung di asrama. Usaha menyelaraskan kegiatan asrama dan sekolah agar tercipta ikatan kuat dan saling mendukung.
Sejumlah materi yang disampaikan dalam program ini adalah: Tajwid, Tahsin al-Tilawah, Tilawah al-Quran, Tahfizh al-Quran, Qiraat al-Hadits, Fahm al-Masmu', Fahm al-Maqru', Muhadatsah, Kitaabah, Nahwu, Sharaf, dan Tugas-Tugas Asrama. Materi-materi tersebut dilaksanakan formal sejak jam 7 pagi hingga pukul 12.40 WIB.
Dengan segala keterbatasan yang ada Pesantren ingin memberikan usaha terbaik bagi peningkatan kualitas dan kuantitas santri. Melalui kegiatan program 20 hari inilah salah satu bentuk usaha manusia sebagai proses menuju lebih baik. Harapannya tentu adanya follow up atas program tersebut. Pada masa yang akan datang diharapkan Pesantren terus melakukan usaha-usaha perbaikan, peningkatan, dan pengembangan pendidikan. Dengan melibatkan segenap unsur utama maupun pendukung dan simpatisan agar terbina jalinan komunikasi dengan baik. Dengan demikian kualitas dan kuantitas santri dapat terus meningkat. Amien.

Kamis, 21 Juli 2011

LIBUR TELAH TIBA

Siang ini (21/7) santri Pesantren Persis Bangil diijinkan pulang. Mereka akan menikmati libur panjang selama lebih kurang 55 hari. Bisa dibayangkan kegiatan dengan durasi 1320 jam bisa menghasilkan apa ? Apakah ada target yang dicanangkan sepanjang libur ramadhan ini? Apakah ada tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam masa libur? Atau hanya sekadar having fun, jjs, jappa-jappa, mlaku-mlaku, travelling, dan agenda kumpul bareng ?

Subhanallah. Libur sudah di depan mata. Kesibukan dan suasana libur sangat terasa. Semoga liburan ini semakin memberikan arti positif bagi masa depan semua. Wallahu a'lam.

Selasa, 19 Juli 2011

PENERIMAAN SANTRI BARU

STATISTIK MENURUN SANTRI BARU 2011-2012

Angka penerimaan santri baru tahun ini belum memenuhi kuota tempat yang tersedia. Baik pesantren putra maupun putri jumlah santri yang resmi masuk boleh dikatakan menurun. Menurut sumber Panitia Penerimaan Santri Baru Tahun Pelajaran 2011-2012 jumlah santri kelas 1 putra ada 14 orang sedang kelas Takhashush berjumlah 4 orang. Di pesantren putri terhitung 53 santri kelas 1 dan 17 santri kelas Takhashush, termasuk Illiya' putri Ustadz Hud Abdullah Musa (Allahu yarham) tercatat masuk di kelas tersebut. 

Gejala penurunan angka penerimaan santri baru sudah dirasakan sejumlah kalangan beberapa tahun terakhir. Beberapa tahun silam lokal ruang yang terisi di pesantren putra ada 9 kelas. Terdiri dari kelas 1 hingga kelas 3 ada 6 rombongan belajar. Kelas 4,5, dan 6 masing-masing satu rombongan belajar. Total ada 9 kelas terpakai kegiatan formal klasikal.

Deskripsi sejarah pada tahun 1995 jumlah penerimaan santri putra masih di atas angka 80 orang. Sementara di putri jelas lebih dari itu. Angka pastinya penulis belum melihat data penerimaan santri baru tahun tersebut. Namun bisa dipastikan jauh lebih banyak dari pesantren putra.

Tahun 1995 hingga 2011 terhitung enam belas tahun berlalu kondisi yang ada bisa dibaca. Statistik penurunan yang terus bergerak mendekati angka-angka yang dikhawatirkan. Ketatnya persaingan dunia pendidikan boleh dijadikan alasan atas menurunnya jumlah santri baru. Demikian pula argumentasi tren pergeseran orientasi orang tua yang 'lebih tenang' menyekolahkan anaknya di SMK atau yang sejenisnya. Mungkin juga dalih-dalih lain yang bisa membuat akal bersedia menerima argumen itu. Sehingga keadaan semacam ini harus sama-sama dimaklumi.

Inikah jati diri pesantren yang gaungnya pernah menggetarkan? Karya-karyanya mendunia? Alumni-alumninya tersebar ke mana-mana? Pengaruhnya ada di mana-mana?

Menurut sebagian pemerhati pendidikan kondisi semacam ini boleh dikatakan dialami setiap lembaga pendidikan. Namun, hal itu kadang disikapi sebagian lembaga sebagai topeng untuk menutupi kelemahan dirinya. Lembaga yang berpikiran maju tentu akan segera mengambil sikap yang jelas. Menginventarisir persoalan yang ada. Kemudian menentukan skala prioritas problem solving. Merumuskan masalah dari skala prioritas itu. Dan melakukan berbagai pertimbangan dan kajian. Bergerak melangkah menuju perubahan yang lebih baik. Karena taghyir adalah sebuah keharusan 'wajib 'ain' bagi siapa saja yang ingin merasakan 'sensasi' perjuangan dan pengorbanan. Wallahu a'lam.

.