LOMBA
DEBAT FIQH
Ilmu itu penting, mental juga penting |
Salah satu ajang
melatih keberanian dan percaya diri adalah dengan tampil di forum umum. Hal ini
pula yang dilakukan Izzuddin Al Qassam Bahalwan, Fajar Islami Humam, dan
Muhammad Ali Muhtadin dengan tampil di Lomba Debat Fiqih. Tiga santri yang
mewakili Pesantren Persis Putra diikutkan dalam lomba yang diselenggarakan
Selasa (27/11) oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah UIN Maliki, Malang.
Tim santri
Persis mendapat tema tentang “Bolehkah Non Muslim Menjadi Presiden di
Indonesia?”. Ketentuan siapa yang menjadi Tim Kontra maupun Pro ditentukan saat
akan tampil di panggung debat. Dan melalui mekanisme pengundian posisi, santri
Persis berada di tempat kontra. Tim Pro diduduki santri dari Pesantren Darul
Lughah Wad Da’wah, Raci, Bangil, Pasuruan.
Kegiatan ini
merupakan salah satu rangkaian Pekan Fakultas Syari’ah UIN Maliki, Malang.
Panitia menuturkan bahwa acara ini sedianya diikuti 24 tim. Namun yang bersedia
hanya 10 tim. “Dari 24 tim yang siap ada 10, tapi yang datang cuma 9 utusan”,
kata Halim salah satu panitia.
Dukungan alumni |
Sejumlah
persiapan materi sudah dipelajari. Secara langsung diskusi dan tampil di podium
masjid pesantren beberapa kali pun sudah dilakukan. Namun keadaan bisa berbeda saat di forum umum
dan terbuka. Saat itulah kemampuan santri dapat terlihat cukup jelas. Apakah
mental keberanian itu dapat terjaga atau sebaliknya, keadaan menjadi grogi yang
ujungnya kurang konsentrasi dan cenderung tidak tenang.
Kalian bisa! |
Sejumlah alumni yang masih kuliah di Malang turut hadir menyemangati adik-adiknya. “Ini sebagai pelajaran buat kita”, kata Kak
Januar, konselor yang ikut mendampingi santri. Nampaknya hal itulah yang dirasakan santri. “Kami grogi”, tutur Izzuddin. Dua temannya juga mengiyakan pernyataannya itu. Ustadz Bambang Priyono, Kepala
MA Persis 1 mendorong terus keikutsertaan dalam momen-momen lainnya. “Meski
belum lolos ke semifinal, keikutsertaan santri kita terus didukung sebagai
pengalaman dan pelajaran berharga bagi mereka”, pungkasnya. (Humas)
Usai acara, silaturahim ke Masjid AR. Fachruddin, UMM - Malang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar