Selasa, 20 Maret 2012

SOSOK

PENGABDIAN LEBIH DARI 40 TAHUN

In memoriam: Pak Pono dengan rutinitasnya.
Jalan Raya Bangil - Pandaan masih sepi. Lampu belum 'populer' ketika itu. Langkah kakinya setiap pagi mengantar segenap jasadnya ke Pesantren Persis Putri. "Pak Pono", begitu akrab dipanggil. Sekitar 40 tahun silam ia tekun mengabdi di Pesantren.

Selasa (20/3/2012) dini hari beliau berpulang. Kepergiannya untuk selama-lamanya membawa pelajaran bagi semua yang ditinggalkan. Tak terkecuali bagi segenap civitas di Pesantren Persis Bangil. Kegiatan rutinnya di Pesantren sudah menyatu dengan segenap asatidz dan santri. Bagian kebersihan lingkungan yang menjadi bidang garapnya membuat sejumlah santri begitu sedih.

Sosok Pak Pono mungkin bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Tapi kehadirannya di mata anak-anak selalu memberikan kesejukan. Tidak banyak kata, giat bekerja. Seperti pepatah mengatakan Sedikit bicara, banyak bekerja. Mungkin itu prinsipnya dalam bekerja.

Mauluddin, putra Pak Pono seusai pemakaman di Desa Jambe Kelurahan Baujeng  Kecamatan Beji menirukan ucapan ayahnya, "Aku disuruh pensiun. Tapi lha aku wis kadung tresna (cinta) kerja di sana", kenangnya. Pak Pono memang berjiwa besar. Ia mengabdi lebih dari 40 tahun. Semoga amal-amalnya diterima di sisi-Nya. Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.