Adapaun bagi santri kelas lainnya tindak lanjut hasil tes dapat menjadi referensi pengasuh dalam menangani bakat dan minat santri. "Tindak lanjutnya insya Allah banyak. Termasuk mengetahui kepribadian santri. Misalnya ada santri yang tergolong 'unik' tentu mendapat perhatian seksama", tutur Ustadzah Fakhitah Luthfie.
Agenda tes ini bermula dari kebutuhan penjurusan bagi santri kelas 4. Dalam proses persiapannya tim konselor mendapat arahan dan masukan dari sejumlah elemen. Diantaranya Wakil Mudir Bidang Pendidikan Ustadz Salam Russyad menegaskan agar bisa sinergi dengan yang lain. Demikian pula dengan Ustadz Drs. Muhammad Triyono, Kepala MA Persis 2 mengarahkan sejumlah persiapan yang harus matang agar tujuannya dapat diraih dengan maksimal.
Langkah selanjutnya koordinasi dengan Kepala MTs Persis 2, Ustadz Khoirus Shouma, S. Ag membuahkan komitmen melayani kebutuhan tes ini. "Ke depan ini dibutuhkan untuk sejumlah kepentingan. Untuk pengelompokan ekstra kurikuler, pengembangan minat dan bakat,serta kepengasuhan di asrama", lanjut Ustadzah Fakhitah Luthfie.
Memang sudah ditegaskan bahwa Tes IQ bukan segalanya. Bukan tolok ukur harga mati. Masih banyak anasir lain untuk menunjang kesuksesan seseorang. Tes ini mudah-mudahan bisa membantu segenap kebutuhan bagi terwujudnya visi dan misi Pesantren Persatuan Islam Bangil. [humas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar