Minggu, 13 November 2011

PERAN DAN HARAPAN FORUM WALI SANTRI

Sejak dibentuknya Forum Wali Santri pada 15 September 2011 yang lalu secara formal baru diadakan pertemuan kembali pada 3 Nopember 2011. Bertepatan dengan momen penjemputan libur Idul Adha. Pada kesempatan tersebut sejumlah Wali Santri berkumpul dan berdiskusi seputar peran dan harapan wali santri kepada Pesantren Persis Bangil.

Sebagaimana diungkapkan Ketua Forum Wali Santri, "Kita punya kontribusi kepada pesantren secara konkret. Demikian pula kita punya harapan bagi peningkatan kualitas out put santri. Ada semacam take and give, saling memahami antara peran dan harapan", ungkapnya kepada sejumlah wali santri.

Semangat khairun naas anfa'uhum linnaas diwujudkan dengan semangat kembali mengadakan pertemuan pada 9 Nopember 2011. Pada Forum Wali Santri ke-2 yang dilaksanakan sekitar pukul 16.35 WIB hadir sekitar 40 wali santri. Pihak Pesantren sebagai fasilitator pertemuan tersebut hadir Ustadz Bambang Priyono, S. Si (Kepala MA Persis 1 Bangil), Ustadzah Tajunnisa' Abdullah Musa (Ibu Asrama Putri), dan Ustadz Nur Adi Septanto (Tata Usaha Pesantren Persis Bangil).

Dalam forum itu para wali santri bersepakat untuk memberikan dukungan nyata bagi keberlangsungan proses pendidikan di Pesantren. Selain itu para wali juga mengharapkan dengan sepenuh hati akan perhatian yang lebih serius dalam pendidikan mental para santri. Tingkat perhatian terhadap Al-Quran harus ditingkatkan. Salah satu wali santri kelas 3 asal Denpasar juga mengharapkan peningkatan kualitas qiraah dan tahfidz selama masa pendidikan. Hal senada juga disampaikan wali santri asal Probolinggo yang putra-putrinya belajar di Pesantren Persis Bangil.

Pada kesempatan itu, Ketua menyatakan "Kita sampaikan usul dan saran ini kepada pesantren. Tentu kita sangat mengharapkan bahwa Pesantren ini terus meningkat. Semoga kita sebagai hamba pilihan Allah SWT untuk turut mendukung terselenggaranya pendidikan Al-Quran dan As-Sunnah", papar Dosen STAIN Pamekasan ini.

Di akhir pertemuan selain dibacakannya beberapa poin penting dalam pertemuan juga disampaikan pula harapan adanya perhatian Pesantren terhadap persoalan life skill santri. Sebab sebagai pelanjut dakwah Islam para wali santri memandang perlu adanya persiapan menghadapi tantangan kehidupan nyata. Agar kematangan ilmu secara pengetahuan (kognitif) diimbangi dengan kecakapan hidup bersosial. Hidup yang tidak saja bersinggungan dengan persoalan ibadah mahdhah, selain itu ada substansi pokok lain yaitu muamalah. Karena itu kecakpan hidup untuk survive di medan dakwah diperlukan latihan-latihan sederhana selama menempuh pendidikan di Pesantren Persis Bangil.

Demikian salah satu organ pendidikan yang perlu sama-sama diperhatikan. Karena dukungan dan kepercayaan wali santri terhadap Pesantren harus disikapi sebagai partner untuk ta'aruf, tafahum, dan tafa'ul dalam membangun generasi muslim yang berkarakter kuat. Harapannya kelak mereka di kehidupan nyata mampu membawa misi Islam di manapun berada. Di dunia apapun lapangan dan sepak terjangnya selalu memberikan kontribusi bagi Islam dan umatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.