Senin, 28 November 2011

JENJANG PENDIDIKAN DI PESANTREN PERSIS BANGIL

Ustadz A. Hassan
Sejak didirikan oleh A. Hassan bersama sejumlah koleganya  pada tahun 1936 Pesantren Persis tidak sepakat dengan dikotomi ilmu pengetahuan. Hal ini secara jelas tergambar dari mata pelajaran yang diajarkan di Pesantren Persis yang awalnya berada di Bandung. Seperti ilmu pendidikan, ilmu hayat, cosmografi, pengetahuan tentang agama-agama, ilmu kesehatan, tata negara, dan bahasa asing.


Kemudian enam puluh tahun kemudian, tepatnya pada 1996, setelah melalui segenap pertimbangan dan musyawarah, ditetapkan Pesantren menyelenggarakan jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Keputusan strategis yang salah satunya dilatari dorongan para wali santri merupakan nilai tambah bagi lulusan Pesantren Persis Bangil. Para alumni sejak itu lebih leluasa memantapkan dirinya untuk melanjutkan pendidikan di berbagai bidang dan disiplin ilmu. Tentunya pondasi keagamaan yang mereka dapatkan di Pesantren diharuskan mampu menjadi pilar utama dalam bidang apapun yang digelutinya. Selalu merujuk kepada dasar agama di dalam menjalankan aktivitasnya.

Saat ini Pesantren Persis Bangil menyelenggarakan pendidikan reguler bagi tamatan SD atau MI. Mereka akan masuk jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs). Jenjang MTs ini setingkat SMP akan ditempuh selama 3 tahun. Artinya jenjang MTs ditempuh dalam kelas 1, 2, dan 3. Selanjutnya dalam kenaikan kelas berikut santri masuk kelas 4. Sejak kelas 4 ini santri terhitung masuk jenjang Madrasah Aliyah (MA) yang ditempuh juga selama 3 tahun. Yaitu kelas 4, 5, dan 6. Karena itu, santri yang menamatkan hingga kelas 6 akan mendapatkan 3 ijazah sekaligus. Ijazah MTs, MA, dan Pesantren.

Sedangkan calon santri yang memiliki ijazah SMP atau MTs akan digembleng dalam program Takhasush. Program ini ditempuh  selama 1 tahun. Setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan selama 1 tahun, dapat dinyatakan masuk kelas 4. Artinya selama 1 tahun santri ditempa materi-materi diniyyah untuk dasar memasuki program reguler di kelas 4.

Untuk saat ini, Tahun Pendidikan 2011-2012 jenjang Madrasah Aliyah di Pesantren Persis Putri terdapat 2 jurusan, yaitu IPA dan IPS. Sementara di Pesantren Persis Putra untuk jenjang MA hanya ada 1 jurusan, yaitu IPA saja.

Sebagai informasi yang cukup penting berikut ini kami catatkan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN):
  1. MTs Persis 1 (Putra) NPSN : 20548761
  2. MA Persis 1 (Putra) NPSN: 20549869
  3. MTs Persis 2 (Putri) NPSN: 20548762
  4. MA Persis 2 (Putri) NPSN: 20549870 

Dalam pelaksanaan program pendidikan di Pesantren Persis Bangil secara struktural berada di bawah naungan Yayasan Pesantren Persatuan Islam Bangil. Duduk dalam jajaran Pembina Yayasan diantaranya adalah Prof. Dr. Zuhal Abdul Qadir, MSc., E. E. yang tidak lain adalah putra Ustadz Abdul Qadir Hassan. Dalam struktur Pengawas Yayasan terdapat nama : Ustadz Aliga Ramli, Lc., Ustadz Drs. Muhammad Triyono, dan Ustadzah Zuhriyah AQ. Sementara di dalam susunan Pengurus Yayasan diketuai oleh Ustadz Umar Fanani.

Mudir Pesantren Persis Bangil beserta jajarannya dalam struktur Yayasan adalah  sebagai Pelaksana Yayasan. Termasuk sejumlah kepala Madrasah yang masuk ruang lingkup Yayasan Pesantren Persatuan Islam (YPPI).

Ustadaz Luthfie AI
Jabatan Mudir saat ini diampu oleh Ustadz Luthfie Abdullah Ismail, Lc. Alumnus Institut Da'wah di Tripoli, Libya. Beliau juga tercatat sebagai salah satu anggota Dewan Hisbah Pimpinan Pusat Persatuan Islam Bandung.

Sementara itu pelaksana jenjang MTs dan MA diamanahkan kepada:
Ustadz Fatahillah, Lc sebagai Kepala Madrasah Tsanawiyah Persis 1 (Putra)
Ustadz Khoirus Shouma, S. Ag sebagai Kepala Madrasah Tsanawiyah Persis 2 (Putri)
Ustadz Bambang Priyono, S. Si sebagai Kepala Madrasah Aliyah Persis 1 (Putra)
Ustadz Drs. Masyhudi, M. Pd. sebagai Kepala Madrasah Aliyah Persis 2 (Putri)

Fatahillah, Lc.

Drs. Masyhudi, M. Pd. I
Khoirus Shouma, S. Ag
Bambang Priyono, S. Si


Kamis, 24 November 2011

SAMBUTAN MUDIR UNTUK BUKU TAHUNAN 2010


Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
                Menyandang status santri bukan sebuah kebetulan. Termasuk kalian yang nyantri di Pesantren Persis Bangil ini. Pesantren dengan usahanya memurnikan aqidah dan ibadahnya agar dijauhkan dari bid’ah yang sesat telah ditetapkan sebagai jalan yang harus kalian lewati. Maka, sadar atau tidak kalian adalah pilihan Allah SWT yang dituntut menimba pemahaman murni dari dua sumber kebenaran, Al-Quran dan As-Sunnah.
                Karena itu, konsekuensi ilmu yang telah dipelajari adalah dengan mengamalkannya. Tidak lebih dan tidak kurang, amalkan berdasar keaslian Al-Quran dan As-Sunnah. Lalu sampaikanlah walau satu ayat. Karena di pundak kalianlah tugas melanjutkan da’wah Islam. Sebagai umat yang menjaga keutuhan dua sumber kebenaran itu.
                Menukil pesan Rasulullah SAW dalam haji perpisahan, “Aku tinggalkan kepada kalian yang jika kalian berpegang teguh kepadanya maka tidak akan pernah tersesat selamanya (yaitu berpegang teguh) kepada Al-Quran dan Sunnah Nabi-Nya”. (HR. Al-Baihaqi)
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Bangil, Akhir Mei 2010
Luthfie Abdullah Ismail

Minggu, 13 November 2011

PERAN DAN HARAPAN FORUM WALI SANTRI

Sejak dibentuknya Forum Wali Santri pada 15 September 2011 yang lalu secara formal baru diadakan pertemuan kembali pada 3 Nopember 2011. Bertepatan dengan momen penjemputan libur Idul Adha. Pada kesempatan tersebut sejumlah Wali Santri berkumpul dan berdiskusi seputar peran dan harapan wali santri kepada Pesantren Persis Bangil.

Sebagaimana diungkapkan Ketua Forum Wali Santri, "Kita punya kontribusi kepada pesantren secara konkret. Demikian pula kita punya harapan bagi peningkatan kualitas out put santri. Ada semacam take and give, saling memahami antara peran dan harapan", ungkapnya kepada sejumlah wali santri.

Semangat khairun naas anfa'uhum linnaas diwujudkan dengan semangat kembali mengadakan pertemuan pada 9 Nopember 2011. Pada Forum Wali Santri ke-2 yang dilaksanakan sekitar pukul 16.35 WIB hadir sekitar 40 wali santri. Pihak Pesantren sebagai fasilitator pertemuan tersebut hadir Ustadz Bambang Priyono, S. Si (Kepala MA Persis 1 Bangil), Ustadzah Tajunnisa' Abdullah Musa (Ibu Asrama Putri), dan Ustadz Nur Adi Septanto (Tata Usaha Pesantren Persis Bangil).

Dalam forum itu para wali santri bersepakat untuk memberikan dukungan nyata bagi keberlangsungan proses pendidikan di Pesantren. Selain itu para wali juga mengharapkan dengan sepenuh hati akan perhatian yang lebih serius dalam pendidikan mental para santri. Tingkat perhatian terhadap Al-Quran harus ditingkatkan. Salah satu wali santri kelas 3 asal Denpasar juga mengharapkan peningkatan kualitas qiraah dan tahfidz selama masa pendidikan. Hal senada juga disampaikan wali santri asal Probolinggo yang putra-putrinya belajar di Pesantren Persis Bangil.

Pada kesempatan itu, Ketua menyatakan "Kita sampaikan usul dan saran ini kepada pesantren. Tentu kita sangat mengharapkan bahwa Pesantren ini terus meningkat. Semoga kita sebagai hamba pilihan Allah SWT untuk turut mendukung terselenggaranya pendidikan Al-Quran dan As-Sunnah", papar Dosen STAIN Pamekasan ini.

Di akhir pertemuan selain dibacakannya beberapa poin penting dalam pertemuan juga disampaikan pula harapan adanya perhatian Pesantren terhadap persoalan life skill santri. Sebab sebagai pelanjut dakwah Islam para wali santri memandang perlu adanya persiapan menghadapi tantangan kehidupan nyata. Agar kematangan ilmu secara pengetahuan (kognitif) diimbangi dengan kecakapan hidup bersosial. Hidup yang tidak saja bersinggungan dengan persoalan ibadah mahdhah, selain itu ada substansi pokok lain yaitu muamalah. Karena itu kecakpan hidup untuk survive di medan dakwah diperlukan latihan-latihan sederhana selama menempuh pendidikan di Pesantren Persis Bangil.

Demikian salah satu organ pendidikan yang perlu sama-sama diperhatikan. Karena dukungan dan kepercayaan wali santri terhadap Pesantren harus disikapi sebagai partner untuk ta'aruf, tafahum, dan tafa'ul dalam membangun generasi muslim yang berkarakter kuat. Harapannya kelak mereka di kehidupan nyata mampu membawa misi Islam di manapun berada. Di dunia apapun lapangan dan sepak terjangnya selalu memberikan kontribusi bagi Islam dan umatnya.

.